Betul sekali Abah, dengan mendengarkan, anak akan merasa diakui, bahwa dirinya adalah individu yang berbeda yang memiliki pengalaman dan keinginan yang berbeda, anak memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang tuanya, ketika orang tua bertanya maka itu akan merangsang anak untuk menjawab, semakin terbiasa ditanya, anak menjadi mudah bercerita, dan akhirnya tanpa ditanya anak akan terbiasa memberitahu, apa saja diceritakannya, tentang temannya, pengalamannya memanjat pohon, menceritakan kembali apa yang sudah dibacakan sebelumnya, pokoknya apa saja yang ada dibenaknya akan anak keluarkan....
Mungkin kita pernah sama-sama mengalami ketika anak berbicara... Tau gak Ma... Tau gak Pa... atau ketika sedang terkantuk-kantuk terpaksa bangun karena si Anak membangunkan kita untuk bercerita, Ma..ma.. Pa..Pa... mmmmhh burung kok bisa terbang ya... atau sebuah teka-teki yang baru ia dapatkan hari itu dari temannya, Ma... Pa.... binatang apa yang satu hurup, ayo apa... dan seterusnya, itulah manfaat yang kita rasakan dari sebuah anugerah yang kita sebut "Medengarkan".
Setuju dengan yang Abah bilang, mendengarkan bukan untuk menguasai anak tetapi kita lebih mudah menguasai anak, dengan kata lain kita lebih memahami anak.
Jadi ingat yang Abah present waktu pelatihan, bahwa anak di usia 2 sd 3 tahun adalah masa-masanya membangkang, karena di usia itulah anak merasa menjadi individu yang berbeda. Tetapi semakin kita mendengarkan, semakin kita tahu apa yang anak kita mau, semakin bisa kita memahami apa sebetulnya yang dibenak mereka.
Tetapi terkadang meskipun kita sudah ajak bicara, kita sudah berusaha memahami tetap saja anak tidak mau menurut dengan kita.. malah bilang.. "Gak mau..." Ayo dong De... "Gak mauuuuuu......". Disini kita harus ingat bahwa Oh iya anak ini seusia ini memang masanya membangkang, kita tidak perlu memaksakan apa yang kita mau tetapi kita coba metode lainnya...
Kita gunakan Anugerah lainnya yaitu "Anugerah kiblat". Kita coba arahkan sisi positip nya tetapi tanpa harus dengan perintah. Misalkan ketika si Anak mau makan tetapi menggunakan tangan kiri, terus kebetulan lagi ada si Kakek karena kita sedang berkunjung ke rumah orang tua, dan si Kakek langsung menegur nya.. Eh Dek makannya pake tangan bagus dong.... dan si anak menjawab.. "Gak mau.." eh harus pake tangan bagus, nih yang ini nih... si Kakek mengajarkan sambil menunjukan tangan kanan nya " si Anak tetap saja membangkang... "Gak mau......" sambil makan dengan tangan kirinya.
Kita sebagai orang tua lebih tahu dan paham dengan anak kita, apalagi sebetulnya si Anak sudah terbiasa makan dengan tangan kanan dirumah, maka kita tinggal bilang... "Eh Ade.. Kek Ade itu udah bisa loh makan pake tangan kanan, pinter loh Kek..." "Dek.. tangan kanan yang mannnnaa ?" "Yang ini Pa... " Jawab si Anak, "Tuh pinter kan Ke...." selanjutnya si Anak makan menggunakan tangan kanan.
Berhasil...berhasil..berhasil.... :) , ayo kita kembangkan energi positip anak yaitu energi untuk menjadi anak yang Shalih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar